Bootable Flashdisk Windows 7

LAPORAN ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

BOOTABLE FLASHDISK WINDOWS 7

Disusun oleh :

DHENIAR HARFAYANTI

3411141057

Kelas : D

Informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Jenderal Achmad  Yani

2014-2015

Bootable Flashdisk Windows 7

Bootable menggunakan flashdisk memang saat ini menjadi alternatif yang menarik karena kelebihannya. Seperti yang kita ketahui, menginstall windows 7 dikomputer itu memang membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Memiliki flash disk bootable sangat penting, terutama jika Anda adalah pengguna Netbook yang tidak mempunyai CD ROM internal. Menggunakan USB bootable untuk menginstal sistem operasi (OS) tidak hanya membuat instalasi lebih cepat, tetapi juga dapat menyimpan file instalasi yang sangat besar yang biasanya disimpan dalam DVD.

Alat yang di butuhkan :

  • Flashdisk dengan storage minimal 4GB
  • ISO Image dari Wndows 7

Langkah-langkah :

  1. Masukkan flashdisk dengan minimal space 4GB yang masih kosong karena akan dijadikan bootable flash disk.
  2. Buka Command Prompt dengan cara klik [Start] dan ketik [CMD] dalam kotak search lalu tekan [Enter]. Alternative lain adalah melalui ; Start >All programs>Accessories> klik kanan pada Command Prompt dan pilih [run as administrator].
  3. Di jendela Command Prompt ketik: DISKPARTlalu klik [Enter],
  4. Ketik  : LIST DISKlalu klik [Enter].
  5. SELECT DISK 1lalu klik [Enter], (nomor 1 adalah sesuai nomor flash disk Anda )
  6. CLEANlalu klik [Enter],
  7. CREATE PARTITION PRIMARYlalu klik [Enter],
  8. SELECT PARTITION 1 lalu klik [Enter],
  9. ACTIVElalu klik [Enter],
  10. FORMAT FS=FAT32lalu klik [Enter], (mohon sabar karena proses format akan memakan waktu beberapa puluh menit baru Anda ketik perintah selanjutnya)
  11. ASSIGNlalu klik [Enter],
  12. EXITlalu klik [Enter],
  13. Masukkan DVD Windows Anda dalam drive optik dan copy isi DVD Windows ke USB.

ARSITEKTUR SISTEM OPERASI WINDOWS

 LAPORAN ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

ARSITEKTUR SISTEM OPERASI WINDOWS

Disusun oleh :

DHENIAR HARFAYANTI

(3411141057)

Kelas : D

Informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Jenderal Achmad  Yani

2014-2015

ARSITEKTUR SISTEM OPERASI WINDOWS

MANAJEMEN FILE

File sistem atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File sistem juga dapat diartikan sebagao partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file sistem ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan format.

Manajemen file perlu diterapkan agar dapat dilakukan dalam sistem operasi komputer. Dalam penerapannya sering kali menimbulkan masalah, oleh karena itu masalah tersebut harus dapat diselesaikan oleh sistem operasi komputer. Penyelesaian tersebut memiliki beberapa cara yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.

Manfaat manajemen file

Manfaat dari manajemen file antara lain dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan.

Fungsi manajemen file :

  1. Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file.
  2. Mekanisme pemakaian file secara bersama.
  3. Kemampuan backup dan pemulihan (recovery) untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau upaya penghancuran informasi.
  4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (symbolic name) bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
  5. Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
  6. Sistem file harus menyediakan antarmuka(interface) yang bersifat user-friendly

MANAJEMEN MEMORY

Memori adalah salah satu pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan harus melalui memori terlebih dahulu.

CPU mengambil intruksi dari memori sesuai yang ada pada program counter. Intruksi memerlukan proses memasukkan/menyimpan ke alamat memori. Tugas sistem operasi adalah mengatur peletakan banyak proses pada suatu memori. Memori harus dapat digunakan dengan baik, sehingga dapat memuat banyak proses  dalam suatu waktu. Agar sebuah proses bisa dieksekusi bukan hanya membutuhkan sumber daya dari CPU, tetapi juga harus terletak dalam memori.

Dalam tahapannya, suatu proses bisa saja ditukar sementara keluar memori ke sebuah penyimpanan sementara dan kemudian dibawa lagi ke memori untuk melanjutkan pengeksekusian. Hal ini dalam sistem operasi disebut swapping.

Ketika proses yang sebelumnya ditukar, akan dikembalikan ke ruang memori. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, apabila pemberian alamat dilakukan pada waktu pembuatan atau waktu pengambilan, maka proses tersebut pasti akan menempati ruang memori yang sama. Kedua, apabila pemberian alamat diberikan pada waktu eksekusi, ada kemungkinan proses akan dikembalikan ke ruang memori yang berbeda dengan sebelumnya.

Penukaran membutuhkan sebuah penyimpanan sementara. Penyimpanan sementara pada umumnya adalah sebuah fast disk, dan harus cukup untuk menampung salinan dari seluruh gambaran memori untuk semua pengguna, dan harus mendukung akses langsung terhadap gambaran memori tersebut.

MANAJEMEN I/O

Salah satu fungsi utama sistem operasi adalah mengatur operasi Input/Output (I/O) beserta perangkatnya. Sistem operasi harus dapat memberikan perintah ke perangkat-perangkat tersebut, menangkap interupsi, dan menangani error/kesalahan yang terjadi. Selain itu, sistem operasi juga menyediakan fasilitas antarmuka (interface) antara perangkat-perangakat tersebut dengan keseluruhan sistem yang ada.

-Perangkat  I/O (1)
Secara umum, perangkatI/O dibagi menjadi : Perangkatblok.
Perangkat blok adalah perangkat yang menyimpan informasi dalam bentuk blok-blok berukur anter tentu dan setiap blok memiliki alamat masing-masing.
Umumnya ukuran blok adalah512 byte sampai32.768 byte.
Hal penting dari perangkat blok adalah memungkinkan membaca atau menulis setiap blok secara independen.
Contoh perangkat blok yaitu disk.
Bila kita ingin membuka suatu berkas lagu dalam sebuah direktori di disk, berkas bila langsung kita akses.

-Perangkat I/O (2) Perangkat karakter.
Perangkat karakter adalah perangkat yang mengirim atau menerima sebarisan karakter, tanpa menghiraukan struktur blok.
Printer, network interface, dan perangkat yang bukan disk termasuk didalamnya.
Pada kenyataannya, terdapat perangkat yang tidak memenuhi salah satu kriteria, yaitu clock.
Clock merupakan perangkat yang tidak memiliki blok beralamat, tidak mengirim dan menerima barisan karakter, melainkan perangkat yang hanya menimbulkan interupsi dalam jangka waktu tertentu.

-Perangkat I/O (3)
Sebuah perangkat berkomunikasi dengan sistem dikomputer dengan cara pengiriman sinyal melalui kabel atau udara. Perangkat tersebut berhubungan dengan komputer melalui suatu titik yang dinamakan PORT. Jika satu atau lebih perangkat menggunakan serangkaian kabel atau penghubung yang sama, penghubung itu disebut BUS.

-Perangkat I/O (4)
Ada juga bentuk komunikasi dimana sebuah perangkat (sebut saja perangkat A) mempunyai kabel yang terhubung ke perangkat B, lalu kabel di B terhubung ke perangkat C, dan perangkat C terhubung ke sebuah port dikomputer.Pengaturan ini disebut daisy chain. Daisy chain juga berfungsi sebagai sebuah bus.

– Komponen I/O (1)
Unit I/O terdiri dari dua komponen, yaitu : Komponen mekanis
Komponen mekanis yakni perangkat M/K itu sendiri, seperti mouse, layar (screen), keyboard, dan lain-lain.Komponen elektronis
Komponen elektronis disebut pengendali perangkat I/O (device controller).

– Komponen I/O (2) Device controller
hampir selalu berhubungan dengan sistem operasi dalam hal yang berkenaan dengan I/O. Dengan kata lain, dalam menangani operasiI/O, sistem operasi tidak berhubungan langsung dengan perangkat melainkan dengan  pengendalinya. Beberapa pengendali perangkat dapat menangani dua, atau lebih perangkatI/O yang sejenis. Pada komputer desktop, komponen ini biasannya berupa kartu sirkuit yang dapat dimasukkan ke dalam slot pada motherboard.

-Komponen I/O (3)
Terdapat berbagai macam antar muka antara perangkat dengan pengendalinya, antaralain ANSI, IEEE, atau ISO. Selain itu, adapula IDE (Integrated Drive Electronics), dan SCSI (Small Computer System Interface). Kedua antarmuka terakhir merupakan antarmuka yang menjadi standar pabrik-pabrik pembuat perangkat M/K ataupun pembuat pengendalinya.

– Penanganan I/O (1)
Dalam berkomunikasi dengan device controller, terdapat dua cara sistem operasi memberikan perintah dan data, yaitu: Instruksi I/O
Merupakan instruksi CPU yang khusus menangani transfer byte atau word ke sebuah port I/O. Cara kerjanya, instruksi tersebut memicu line bus untuk memilih perangkat yang dituju kemudian mentransfer bit-bit dari atau ke register perangkat.

– Penanganan I/O (2) I/O Memory-mapped
Register-register pengendali perangkat dipetakan keruang alamat prosesor.
Operasi membaca atau pun menulis di alamat tersebut di interpretasikan sebagai perintah untuk perangkat I/O.
– Penanganan I/O (3)
Sebagai contoh, sebuah operasi write di gunakan untuk mengirim data keperangkat I/O dimana data tersebut diartikan sebagai sebuah perintah. Saat CPU menempatkan alamat dan data tersebut di memori bus, memori sistem mengacuhkan operasi tersebut karena alamat nya mengindikasikan jatah ruang memori untuk I/O. Namun, pengendali perangkat melihat operasi tersebut, mengambil data, kemudian men transmisi ke perangkat sebagai sebuah perintah.

Halo dunia!

Ini adalah pos pertama Anda. Klik tautan Sunting untuk mengubah atau menghapusnya, atau mulai pos baru. Jika Anda menyukai, gunakan pos ini untuk menjelaskan kepada pembaca mengapa Anda memulai blog ini dan apa rencana Anda dengan blog ini.

Selamat blogging!